Ratna dan Masturbasi Pertama
PAGI itu pelajaran pertama olahraga. Ratna yang belum genap satu bulan indekos tak jauh dari sekolahnya menyempatkan diri untuk balik ke kos. Ada tugas rumah yang lupa ia bawa, padahal seminggu lalu telah ia kerjakan.
Gadis berparas manis dengan tinggi badan lebih dari 160 senti itu memang terbiasa menyelesaikan tugas rumahnya di hari pertama.
Rumah kos telah sepi. Penghuninya yang dibekali kunci rumah masing-masing bebas keluar masuk kapan saja. Ratna melangkahkan kaki ke ruang tengah letak tangga ke lantai dua berada. Kamar kosnya ada di lantai dua, paling ujung belakang.
Sesampainya di atas, ia dikejutkan suara rintihan cewek yang berasal dari kamarnya Mbak Sari yang berdampingan dengan kamarnya.
"Ouch.. oh.. oh.."
Ratna yang masih awam soal suara-suara itu penasaran.
"Mbak Sari lagi dipijat apa ya?" pikirnya.
Langkah kakinya mendekat. Pintu kamar Mbak Sari tak tertutup, tapi juga tak terbuka lebar. Ratna segera dapat melihat apa yang terjadi.
"Haaaaaaa"
Ratna melongo. Detak jantungnya bertalu. Darahnya berdesir. Antara kaget, malu, dan penasaran Ratna sejenak tertegun di depan pintu. Lalu beringsut ke samping pintu melanjutkan tontonan birahi itu.
"Ouch, enak sayanggggg..."
Racau Mbak Sari yang terlentang, kaki tertekuk, ngangkang. Di bawah, tepat di depan pepeknya seorang lelaki yang Ratna kenal sebagai penghuni kos di kamar bawah sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat pepek Mbak Sari yang polos tak ada bulunya.
"Oh, sepertinya nikmat sekali," batin Ratna.
Tanpa sadar tangan kanannya memegangi selakangan.
"Jilat terus sayangggggg....!"
Pinta Mbak Sari yang satu tangannya memegang belakang kepala lelaki itu, menekannya ke arah pepeknya. Tangan satunya lagi meremasi susunya dan memilin-milin putingnya. Pantatnya terangkat-angkat seperti ingin menyodorkan pepeknya untuk dilahap lelaki itu.
Ratna terengah menyaksikan pemandangan itu. Rasa aneh menjalari tubuhnya. Rasa yang baru pertama ini dirasakan, terangsang birahinya. Tangan kanannya semakin menekan selakangannya yang masih terbungkus celana olahraga. Pantatnya bergerak maju untuk semakin menekan pepeknya.
Sementara tangan satunya secara naluri bergerak merabai susunya.
"Ouch enak sayang, enakkkkk....."
Tangan lelaki itu satu bergerak naik ke susu Mbak Sari satunya, sedang satunya lagi mengelus-elus bagian atas pepeknya.
"Sayangggg... aku udah mau nyampai nihhh"
Mendengar itu, si lelaki makin lahap melumat bibir pepek Mbak Sari. Dengan jelas Ratna melihat lelaki itu menghisap pepek Mbak Sari.
"Oh sayang oh sayang oh oh oh oh... Aku udah mau keluar nih, oh oh.."
Ratna menyaksikan Mbak Sari makin cepat mengangkat-angkat pantatnya. Tangan satu meremasi rambut si lelaki, satunya bergerak seolah mencari pegangan. Digapainya pinggiran springbed, dijadikan pegangan.
"Sayang oh oh oh..."
Ratna tanpa sadar juga telah memasukkan tangannya ke dalam celana. Jari-jarinya merabai pepeknya, menekan ujung atasnya. Menyaksikan kenikmatan yang dirasakan Mbak Sari, Ratna memasukkan satu jarinya ke dalam pepek. Terasa basah, terus ditekannya. Sementara Mbak Sari, "sayangggggg... a... a.. a..ku ke ke..."
Tubuh Mbak Sari dilihatnya mengejang. Mungkin tengah merasakan mau pipis seperti yang saat ini tengah melandanya.
"luarrrrrr sayanggggg ouchh"
Mbak Sari menjerit tertahan bersamaan sesuatu yang keluar dari dari dalam pepeknya Ratna.
"pipisnya terasa enak," batin Ratna yang beringsut menjauh dari pintu menuju ke kamarnya. Sedang si lelaki itu tengah menikmati lendir Mbak Sari. (*)
Label: Cerita Birahi
<< Beranda